Kemajuan zaman adalah keniscayaan yang tak mungkin dihindari. Modernisasi teknologi informasi memanfaatkan gadget dan jaringan internet membuat manusia dituntut untuk mampu beradaptasi dan berinovasi. Gaya hidup konvensional semakin terkikis di era serba online ini. Apa-apa online. Sedikit-sedikit online.
Sesuai hukum sebab akibat, karena
banyak yang memilih jalur online untuk memenuhi kebutuhannya, bermunculanlah
lapak-lapak bisnis online sebagai strategi pebisnis dalam memperbesar omsetnya,
mulai dari penjual multi produk hingga ke bisnis jasa. Sekalipun pelaku bisnis
konvensional berusaha mati-matian melakukan perlawanan terhadap pebisnis online
yang merupakan kompetitornya, namun minat pasar terhadap produk bisnis online
tetaplah tinggi.
Mengapa banyak orang memburu produk bisnis online? Ada banyak argumen,
namun poin utamanya adalah:
1.
Efisiensi.
Dengan berbelanja pada pebisnis online jelas akan lebih menghemat
pengeluaran dan juga tenaga. Berbelanja ke pasar konvensional akan ketambahan
biaya transportasi, ongkos parkir, dan lain-lain. Semakin jauh lokasi pasar
semakin besar pula biaya transportasinya. Tetapi dengan belanja online,
dimanapun penjualnya tidak diperlukan adanya pengeluaran untuk transportasi.
Selain itu, dengan berbelanja online tidak perlu banyak buang tenaga untuk
mondar mandir memilih-milih penjual. Cukup klik sana sini untuk menentukan yang
cocok dengan selera.
2.
Kenyamanan. Ini motivasi yang rasional. Setiap konsumen
menghendaki kenyamanan. Berbelanja ke mall semegah apapun kalau
berdesak-desakan tentu akan mengurangi kenyamanan. Selain bikin gerah dan sumpek,
berada di lingkungan berbelanja dengan banyak orang terkadang menimbulkan kecemasan
akan keamanannya. Tetapi dengan belanja online, mau sambil rebahan juga bisa.
Sambil duduk dan ngopi juga boleh. Dan tidak dibayangi
kecemasan akan adanya tukang ngutil dan copet.
3.
Bisa melakukan komparasi dengan mudah dan cepat. Dengan semakin
banyaknya lapak-lapak bisnis online, konsumen akan surfing sana
sini dengan cepat dan mudah untuk membanding-bandingan produk sejenis beserta
harganya. Ini yang tidak mungkin dilakukan di pasar konvensional. Untuk
melakukan komparasi, konsumen harus melakukan kunjungan langsung dari satu
pasar ke pasar lainnya. Betapa ribetnya.
Sekalipun bisnis online memiliki prospek
cerah seiring dengan tingginya minat shoppers, namun tetap harus
memperhatikan prinsip-prinsip jual beli, seperti larangan melakukan penipuan
dengan cara apapun, wan prestatie alias ingkar janji, dan tidak boleh menjual produk yang
diharamkan norma agama maupun norma hukum seperti minuman keras dan narkoba.
Komentar