The Power of Brain (Pencerahan dari Hijrah Coach)
Oke, lupakan anekdot tersebut. Saya percaya pembaca buku ini
adalah orang-orang yang mau menggunakan otaknya alias tidak terserang syndrome mami baba (malas mikir banyak
bacot). Banyak bacotnya di medsos pula, pakai akun fake pula.
Dalam banyak ayat, Allah justru memotivasi manusia untuk mau
berpikir. Jadi sikap malas berpikir adalah bentuk pengabaian terhadap kehendak
Allah dan bisa diartikan juga sebagai sikap tidak bersyukur atas anugerahNya
berupa otak pada setiap manusia.
Bukan saja untuk berpikir, ada banyak hal yang bisa
diberdayakan dari kekuatan otak manusia. Pada organ inilah tersembunyi potensi
manusia. Dengan memberdayakan otaknya manusia bisa tahu siapa dirinya dan
menentukan pilihan sikapnya.
Saya kutip dari alodokter dan referensi ilmiah lainnya, ada
tiga bagian utama otak yaitu otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum),
dan batang otak (brainstem).
Otak besar (Cerebrum) adalah bagian terbesar dari otak.
Cerebrum terbagi menjadi 2 bagian yang sudah sangat populer yaitu otak kanan dan otak kiri.
Belahan otak
kanan berfungsi
untuk mengontrol pergerakan di sisi kiri tubuh dan belahan otak kiri mengontrol
gerakan di sisi kanan tubuh.
Permukaan luar cerebrum disebut cerebral cortex. Bagian
ini merupakan area otak di mana sel saraf membuat koneksi yang disebut sinaps.
Sinaps merupakan sistem saraf yang mengendalikan aktivitas otak.
Sementara bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf
berselubung (mielin) yang berperan dalam menyampaikan informasi antara otak dan
saraf tulang belakang.
Otak besar juga bisa dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
1.
Lobus
frontal (bagian depan) yang mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori,
emosi, dan kepribadian. Bagian otak ini juga berperan dalam fungsi intelektual,
seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan,
dan perencanaan.
2.
Lobus
parietal (atas) yang mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri,
dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial atau pemahaman tentang
ukuran, bentuk, dan arah.
3.
Lobus
temporal (samping) yang mengendalikan indra pendengaran, ingatan, dan emosi.
Lobus temporal kiri juga berperan dalam fungsi bicara.
4.
Lobus
oksipital (belakang) yang mengendalikan fungsi penglihatan.
Semula saya pun mengira kalau peran otak hanya sebatas untuk
berpikir dan sebagai pusat syaraf. Tetapi setelah ikut program workshop CHMP dari HijrahCoach, saya mendapat banyak pengetahuan baru.
Ternyata dengan menganalisis dominasi bagian otaknya
seseorang bisa tahu siapa dirinya, bagaimana karakternya, dimana potensi
terbesarnya dan dimana pula potensi yang masih bisa diasah.
Ada orang yang cara kerjanya cenderung spekulatif, suka
bermanuver, suka berpikir dan melakukan hal-hal yang tidak umum dengan segala
risikonya, ada juga yang serba terencana, detail, terorganisir. Ada tipe
manusia yang perasa namun ada juga yang mengutamakan logika dan fakta. Semua
itu ada keterkaitan kuat dengan potensi dominan dari otaknya.
Dengan mengetahui potensi dominannya itulah manusia bisa
tahu apa yang harus dilakukan untuk mengembangkan dirinya menjadi lebih sukses,
baik dalam kehidupan pribadi maupun sebagai seorang profesional.
Komentar