Sebagian muslim, khususnya di Indonesia, mengartikan lebaran
sebagai momentum penguatan silaturrahim. Pemikiran ini diimplementasikan dengan
aktivitas mudik ke kampung halaman, unjung-unjung
(berkunjung ke tetangga sekitar) dan halal bihalal. Sebagai tradisi tahunan
(kecuali masa pandemi covid-19), segala bentuk kegiatan tersebut baik-baik saja
selama tidak melupakan esensinya yaitu menguatkan persaudaraan.
Tetapi tak sedikit juga yang memaknai lebaran sebagai ajang
balas dendam setelah sebulan berpuasa Ramadhan. Mumpung sudah tidak wajib
berpuasa, mereka memuas-muaskan nafsu makan dengan menjejali perut. Segala menu
yang identik dengan lebaran dilahap sampai kekenyangan. Ketupat opor, lontong
sayur, rendang, bakso, bakmi, soto, aneka kue kering, es buah, es sirup, minuman
bersoda, dan lain-lain berdesak-desakan memenuhi setiap jengkal saluran
pencernaan.
Biasanya, kalau sudah terasa sakit karena kekenyangan, perut
terasa overload, susah buang angin, sendawa terasa tidak nyaman, baru muncul
penyesalan. Ya begitulah, penyesalan selalu muncul di belakang setelah dendam
terlampiaskan. Pola makan seperti ini seolah sudah menjadi siklus tahunan dan
pencernaan selalu menjadi korban.
Andai saja nafsu perut tidak dipertuhankan dan masih tersisa
rasa sayang terhadap organ pencernaan, tips sehat saat makan tidak akan
terlupakan dalam setiap kesempatan. Apa saja kiat sehat itu?
1. Makan saat butuh, bukan saat ingin
Saat perut terasa benar-benar lapar itulah saat bagi
seseorang butuh makan. Masalahnya, kadangkala orang makan saat tidak lapar atau
terperangkap ilusi rasa lapar. Ilusi lapar ini bisa muncul karena mencium aroma
atau melihat makanan lezat terhidang, padahal dua jam sebelumnya baru saja
menyantap seporsi makanan. Ilusi ini kadang juga hadir dalam bentuk keinginan
untuk terus makan seolah-olah tak pernah merasa kenyang.
Dengan pemikiran makan saat benar-benar lapar, akan
terbentuk pola makan dengan interval waktu yang sama setiap harinya, dari makan
pagi sampai malam. Tanpa terjajah oleh ilusi rasa lapar, pencernaan akan
punya cukup waktu istirahat antara makan pagi ke siang, siang ke malam, dan tak
kalah pentingnya dari malam ke esok paginya.
2. Pilih menu sehat untuk organ pencernaan
Rasa nikmat sering menjadi orientasi seseorang saat makan,
sedangkan kandungan nutrisi sering dinomor sekian kan. Lihat saja
program-program kuliner di televisi, hampir semuanya mengedepankan cita rasa.
Mungkin hanya Wisata Kuliner yang dipandu mendiang Pak Bondan Winarno yang
masih menyisipkan pesan kesehatan dalam mengonsumsi makanan.
Padahal informasi kadar nutrisi ini sangat penting untuk
diperhatikan demi menjaga kesehatan pencernaan. Salah satu alasan nasi dari beras merag dipandang lebih baik daripada nasi putih karena memiliki kandungan karbohidrat kompleks yaitu jenis karbohidrat yang lebih sehat, lebih banyak serat, mineral dan vitamin. Karbohidrat kompleks juga lebih bisa membantu menunda datangnya lapar. Sayur ataupun buah seperti kurma, pisang, pepaya dan apel juga
sangat direkomendasikan agar tubuh bisa mendapat cukup asupan serat pangan.
Menurut para ahli gizi, serat pangan memiliki peran penting untuk memperlancar
kinerja organ-organ pencernaan makanan sehingga perut terhindar dari
sembelit (konstipasi) dan gejala-gejala dispepsia seperti perut kembung, nyeri di ulu hati, sering bersendawa, sensasi panas di dada atau perut, mual, sering merasa lapar tetapi cepat kenyang saat makan.
Walau demikian, berlebihan dalam mengonsumsi makanan kaya
serat juga tidak sehat. Kelebihan serat bisa memicu kembung, penumpukan gas,
kram perut, sembelit atau diare, dan dehidrasi. Over serat juga bisa menghambat penyerapan nutrisi hingga
penyumbatan usus.
Bila memiliki masalah tukak lambung, perlu berhati-hati dengan menu lebaran yang terhidang meski dinikmati dalam suasana kebersamaan. Ada 4 macam asupan yang harus dihindari (minimal dikurangi secara drastis) yaitu makanan bergas seperti sawi dan kol, makanan dan minuman pemicu asam lambung seperti kopi dan makanan asam, makanan sulit dicerna seperti gorengan dan makanan tinggi lemak, dan juga makanan pedas.
Intinya, selezat apapun
hidangan yang disajikan saat lebaran, sangat penting untuk memperhatikan
kandungan nutrisi yang dibutuhkan. Jangan sampai tubuh kekurangan maupun
kelebihan nutrisi.
3. Nikmati saat makan
dari proses awalnya.
Setiap suapan makanan
yang masuk dalam mulut adalah kenikmatan yang harus disyukuri. Ada proses
sangat panjang sejak bahan pangan itu dihasilkan lalu diolah hingga bisa
terhidang. Tidak semua bisa merasakan nikmatnya hasil dari proses panjang itu.
Karena itulah, sebaiknya makan tidak sambil melakukan pekerjaan lainnya,
tenang, tidak terburu-buru.
Saat mengunyah juga perlu dilakukan dengan sempurna, minimal 32 kali sampai tekstur makanan benar-benar lembut untuk ditelan. Proses pengunyahan makanan yang maksimal akan membantu meringankan beban kerja organ-organ pencernaan. Pengunyahan yang maksimal akan memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil yang akan mudah ditelan dan dicerna. Salah satu masalah besar organ pencernaan apabila harus diberi beban makanan yang masih cukup berat.
Bila
Masalah Pencernaan Datang
Semua tips yang telah disebut di atas adalah bentuk upaya preventif untuk mengantisipasi terjadinya masalah di organ pencernaan. Namun bila masalah datang, perut merasakan sembelit dan tidak nyaman, tentu harus diatasi dengan cara efektif. Salah memilih obat bisa menambah masalah dan berakibat fatal. Satu contoh, mengonsumsi obat anti nyeri saat lambung bermasalah justru akan mendatangkan masalah baru. Terlalu banyak mengonsumsi obat anti nyeri bisa membuat lambung iritasi dan berakibat pendarahan lambung dan perforasi lambung. Mengerikan bukan?
Demi kenyamanan
organ-organ pencernaan saat lebaran, perlu siaga satu dengan New Enzyplex. Inilah
obat yang bisa dibeli tanpa resep dokter dengan kandungan amylase, protease,
deoxycholid acid, dimethylpolisiloxane, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6,
niacinamide, dan calcium panthothenate.
Semua kandungan New Enzyplex tersebut akan berperan untuk membantu
proses pencernaan bermanfaat mencegah dan mengatasi gangguan pada pencernaan
seperti rasa kembung, rasa penuh, pada lambung dan keadaan-keadaan di mana di
butuhkan peningkatan enzim pencernaan seperti makan terlalu banyak, intoleransi
terhadap makanan salah cerna dan lain-lain gangguan pencernaan fungsional.
Insyaa Allah, bersama New Enzyplex, lebaran menyenangkan, organ pencernaan
tetap aman dan nyaman.
"Artikel ini diikutsertakan dalam Enzyplex Writing Competition bersama Indonesian Food Blogger"
Komentar